Keterampilan
berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa sebagai kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan serta mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan,
baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Berbicara sebagai salah satu
aspek keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan erat dengan aspek
keterampilan berbahasa lainnya, yaitu antara berbicara dengan menyimak,
berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
a)
Hubungan Berbicara dengan Menyimak
Berbicara dan
menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun berkaitan erat dan tak
terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan
berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan,
seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan
sebagainya.
Kegiatan
berbicara dan menyimak saling melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara
bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada
orang yang berbicara. Melalui kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata,
struktur kata, dan struktur kalimat.
b)
Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara
dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat
produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar
informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi
sebagai penerima informasi.
Bahan
pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering
orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan
pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang
diperolehnya antara lain melalui berbicara.
c)
Hubungan Berbicara dengan Menulis
Kegiatan
berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-ekspresif. Kedua kegiatan
itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian informasi melalui
kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi
dalam kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis.
Informasi
yang digunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak
ataupun membaca. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan dalam kegiatan
berbicara menunjang keterampilan menulis. Keterampilan menggunakan kaidah
kebahasaan menunjang keterampilan berbicara.
Berbicara
sebagai salah satu kegiatan berbahasa yang setiap hari dilakukan oleh setiap
masyarakat untuk berkomunikasi sehingga hubungan sosial terus dijaga, dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara
dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok
tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan
memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja
yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan
diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik
tersebut. Diskusi dapat dibedakan menjdi beberapa macam, yaitu :
1. Seminar
Pertemuan
para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium
Pertemuan
yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai
suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan
yang membahas suatu karya.
4. Santiaji
Pertemuan
yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan
kegiatan.
5. Muktamar
Pertemuan
para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi
bersama.
6. Konferensi.
Pertemuan
untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
7. Diskusi Panel
Diskusi
yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar,
serta diatur oleh seorang moderator.
8. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.
b. Percakapan
Percakapan adalah dialog antara dua orang atau lebih
dalam membangun komunikasi. Berdasarkan sifatnya percakapan dibagi menjadi :
1. Percakapan yang bersifat interaktif membutuhkan
kontribusi percakapan yakni respon reaksi terhadap apa yang sebelumnya telah
dikatakan.
2. Percakapan yang bersifat spontan merupakan
percakapan yang biasa tanpa aturan tetapi dilakukan sampai batas tertentu, dan
dalam beberapa cara, tak terduga. Namun, terdapat ruang lingkup spontanitas
yang mengharuskan mengkuti aturan demi tujuan kebijaksanaan, misalnya talk show
atau perdebatan.
3. Percakapan mengikuti aturan etiket karena percakapan
adalah interaksi sosial, dan karena bergantung pada konvensi sosial. Maka
percakapan pun harus mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan seperti tidak
saling sindir menyindir, konten percakapan yang bersifat SARA, adu domba dan
lain-lain yang dapat mengganggu percakapan tersebut.
c. Pidato
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan
umum untuk menyampaikan pikiran atau gagasan atau gambaran kepada pendengar
yang disampaikan dalam situasi formal ataupun non formal melalui rangkaian kata
yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan sebagai media utama yang bertujuan
memberi pamahaman atau informasi dengan rasa percaya diri untuk mempengaruhi
pendengar agar mengikuti ajakan pembicara secara sukarela.
d. Ceramah
Ceramah adalah kelompok bicara satu
arah dimana pembicara mengemukakan gagasannya pada pihak lain dan tidak
membutuhkan reaksi sesaat didalam wujud bicara yang berbentuk tanggapan atau
respon.
e. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Dalam kegiatan belajar mengajar, pengaplikasian
berbicara sangat dibutuhkan demi meningkatkan keterampilan berbicara. Ada
beberapa metode atau teknik dalam melatih keterampilan berbicara, diantaranya :
1)
Metode Jigsaw.
Metode
jigsaw adalah metode pidato tanpa teks.
2)
Metode Audio-lingual
Metode
Audio-lingual adalah suatu metode yang mana banyak melakukan praktek-praktek
dan latihan-latihan dalam berbahasa baik dalam bentuk dialog, khotbah dan
lain-lain.