Minggu, 03 November 2013

KETERAMPILAN BERBICARA : PENGERTIAN, KETERKAITANNYA DENGAN KETERAMPILAN LAINNYA, JENIS-JENISNYA DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN



Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan  kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Berbicara sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan erat dengan aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
a)         Hubungan Berbicara dengan Menyimak
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya.
Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara. Melalui kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata, struktur kata, dan struktur kalimat.

b)         Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui berbicara.

c)         Hubungan Berbicara dengan Menulis
Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis.
Informasi yang digunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan dalam kegiatan berbicara menunjang keterampilan menulis. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan menunjang keterampilan berbicara.
Berbicara sebagai salah satu kegiatan berbahasa yang setiap hari dilakukan oleh setiap masyarakat untuk berkomunikasi sehingga hubungan sosial terus dijaga, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.       Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Diskusi dapat dibedakan menjdi beberapa macam, yaitu :
1. Seminar
    Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium
    Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
    Pertemuan yang membahas suatu karya.
4. Santiaji
    Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
5. Muktamar
    Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
6. Konferensi.
    Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.


7. Diskusi Panel
    Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.
8. Diskusi Kelompok
    Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.

b.      Percakapan
Percakapan adalah dialog antara dua orang atau lebih dalam membangun komunikasi. Berdasarkan sifatnya percakapan dibagi menjadi :
1. Percakapan yang bersifat interaktif membutuhkan kontribusi percakapan yakni respon reaksi terhadap apa yang sebelumnya telah dikatakan.
2. Percakapan yang bersifat spontan merupakan percakapan yang biasa tanpa aturan tetapi dilakukan sampai batas tertentu, dan dalam beberapa cara, tak terduga. Namun, terdapat ruang lingkup spontanitas yang mengharuskan mengkuti aturan demi tujuan kebijaksanaan, misalnya talk show atau perdebatan.
3. Percakapan mengikuti aturan etiket karena percakapan adalah interaksi sosial, dan karena bergantung pada konvensi sosial. Maka percakapan pun harus mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan seperti tidak saling sindir menyindir, konten percakapan yang bersifat SARA, adu domba dan lain-lain yang dapat mengganggu percakapan tersebut.

c.       Pidato
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan umum untuk menyampaikan pikiran atau gagasan atau gambaran kepada pendengar yang disampaikan dalam situasi formal ataupun non formal melalui rangkaian kata yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan sebagai media utama yang bertujuan memberi pamahaman atau informasi dengan rasa percaya diri untuk mempengaruhi pendengar agar mengikuti ajakan pembicara secara sukarela.

d.      Ceramah
Ceramah adalah kelompok bicara satu arah dimana pembicara mengemukakan gagasannya pada pihak lain dan tidak membutuhkan reaksi sesaat didalam wujud bicara yang berbentuk tanggapan atau respon.

e.       Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Dalam kegiatan belajar mengajar, pengaplikasian berbicara sangat dibutuhkan demi meningkatkan keterampilan berbicara. Ada beberapa metode atau teknik dalam melatih keterampilan berbicara, diantaranya :

1)      Metode Jigsaw.
Metode jigsaw adalah metode pidato tanpa teks.
2)      Metode Audio-lingual
Metode Audio-lingual adalah suatu metode yang mana banyak melakukan praktek-praktek dan latihan-latihan dalam berbahasa baik dalam bentuk dialog, khotbah dan lain-lain.

37 komentar:

  1. Nama : Hening Pertiwi
    NIM : A1C313043
    Kelompok : Menyimak

    Berdasarkan penjelasan kalian, berbicara merupakan kegiatan yang setiap hari dilakukan seperti diskusi, percakapan, pidato, ceramah, dan wawancara. Saya dapat menyimpulkan bahwa keterampilan berbicara sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, apakah ada faktor yang memengaruhi efektivitas dalam berbicara?

    BalasHapus
  2. Ada, faktor-faktor tersebut yaitu :
    1. Ketepatan ucapan
    2. Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai
    3. Pilihan kata (diksi)
    4. Ketepatan sasaran pembicaraan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang mengomentari
      Nama : Listiarini
      NIM : A1C313009

      Hapus
  3. Nama: Puji Lestari
    NIM : A1C310018
    Kelompok : Surat

    Berdasarkan pemaparan yang telah kalian sampaikan di atas, hal apa saja yang menjadi hambatan dalam keterampilan berbicara dan bagaimana kiat - kiat kita dalam menghadapi hambatan tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Alami
      NIM : A1C313030

      Memang masih banyak orang yang memiliki hambatan dalam keterampilan berbicara, beberapa hambatan tersebut seperti :

      1.Tidak percaya diri, tidak terbiasa berbicara, serta gugup dalam menyampaikan suatu permasalahan. Dan untuk menyikapi hal tersebut, solusinya :
      a. Bersikap yang tenang.
      b. Banyak berlatih berbicara di depan umum.
      c. Usahakan untuk bisa percaya diri.

      2. Kurangnya pengetahuan yang menyebabkan banyak orang bingung untuk mengeluarkan kata-kata ketika akan bicara. Misalnya : Dalam suatu kelompok ada yang sedang membahas tentang piala dunia, namun salah seorang dari mereka hanya terdiam karena tidak mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan piala dunia tersebut. Dan untuk menangani masalah tersebut, solusinya :
      a. Sering-seringlah membaca agar pengetahuannya luas.
      b. Harus ada motivasi diri untuk terus mengasah ilmu pengetahuan.

      3. Dalam pengucapan kata-kata yang terkadang kurang jelas serta vokal suara yang kurang nyaring, sehingga pendengar tidak dapat mengartikan apa yang dikatakan si pembicara. Untuk menangani masalah seperti ini, solusinya :
      a. Berlatih untuk bisa mengeluarkan suara yang jelas.
      b. Berlatih untuk bisa menggunakan intonasi yang benar.

      4. Situasi dan kondisi juga ikut berperan menjadi salah satu penghambat keterampilan berbicara, seperti ruangan yang gaduh, tidak fokus dalam berbicara, serta tidak mempersiapkan alat/media ketika akan berbicara. Solusi :
      a. Menciptakan suasana yang tenang.
      b. Konsentrasi diri.
      c. Siapkan alat-alat yang akan diperlukan.
      d. Mental.

      5. Diksi atau pilihan kata,yang terkadang dalam berbicara banyak yang menggunakan pilhan kata yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan aturan kalimat. Solusinya :
      a. Kata-katanya harus menyesuaikan lafal / jeda.
      b. Perhatikan EYD.

      Hapus
  4. Nama : Ella Mawarni
    NIM : A1C310017
    Kelompok Menyimak

    Keterampilan berbicara sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai calon guru kita perlu meningkatkan keterampilan berbicara terutama saat di depan umum. Apa saran dari kalian agar keterampilan berbicara kita di depan umum menjadi lebih baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Novi Sardadevi
      NIM : A1C313010

      Saran dari saya agar keterampilan berbicara kita di depan umum menjadi lebih baik, kita harus menguasai hal-hal berikut ini :
      a. Penguasaan masalah.
      b. Penguasaan lafal dan intonasi.
      c. Pengenalan situasi.
      d. Keberanian berbicara.
      e. Penguasaan bahasa/kekayaan kosakata dan gaya penyampaiannya
      f. Sering latihan/kebiasaan.

      Hapus
  5. Nama: Linda
    NIM : A1C310005
    Kelompok Surat

    Berdasarkan penjelasan kalian, pengaplikasian berbicara sangat dibutuhkan demi meningkatkan keterampilan berbicara. Salah satu metode yang digunakan untuk melatih keterampilan berbicara itu adalah dengan menggunakan metode Jigsaw. Berikan alasan mengapa kalian mengatakan bahwa metode ini dapat meningkatkan keterampilan berbicara. Jelaskan bagaimana metode Jigsaw digunakan pada saat pembelajaran. Apakah ada metode atau teknik lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara selain dengan metode Jigsaw dan metode Audio-lingual?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Alami
      NIM : A1C313030

      Metode jigsaw dapat meningkatkan keterampilan berbicara karena dengan metode ini seseorang akan diajarkan untuk bisa mengungkapkan isi pikirannya secara spontan dan dapat berbahasa secara efektif. Contohnya pidato tanpa teks. Dalam pidato tanpa teks ini seseorang akan dapat mengungkapkan isi pikirannya secara spontan, sehingga pidato yang disampaikan pun akan terlihat lebih hidup. Dengan kemampuan mengungkapkan pikiran secara spontan tersebut, sudah tentu dapat meningkatkan keterampilan berbicara seseorang di muka umum.

      Hapus
    2. Nama : Putri Alami
      NIM : A1C313030

      Metode jigsaw dapat dilihat dalam sistem pembelajaran antara para siswa dan guru. Metode ini sangat membantu guru untuk melatih siswa mengembangkan hubungan inter personalnya. Siswa akan dilatih bekerja dalam kelompok yang berbeda-beda. Dengan metode jigsaw siswa akan berdiskusi secara bertahap dengan kelompok yang berbeda. Kelompok pertama disebut kelompok ekspert, yakni kelompok untuk mendiskusikan hal yang sama. Hasil diskusi akan dibawa siswa kepada kelompok kerjanya.
      Berikut ini adalah langkah umum yang dilakukan guru dengan menggunakan metode ini.
      a. Setelah dibentuk kelompok kerja, siswa diberi tugas. Misalnya, setiap kelompok kerja ditugasi untuk menulis resensi buku. Untuk menulis resensi ada beberapa subpokok bahasan yang harus didiskusikan siswa. Setiap anggota kelompok kerja menerima tugas mempelajari satu subpokok bahasan berbeda.
      b. Setelah setiap siswa mendapat tugas tersebut, mereka berpindah tempat ke kelompok ekspert untuk mendiskusikan subpokok bahasan yang sama. Misalnya, satu kelompok ekspert membicarakan masalah format penulisan resensi buku, kelompok ekspert lain membicarakan komponen yang harus ada pada sebuah resesnsi buku.
      c. Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ekspert, siswa kembali bekerja dengan kelompok kerjanya untuk menginformasikan hasil diskusinya dengan kelompok ekspert. Hasil diskusi setiap subpokok bahasan tersebut kemudian disimpulkan oleh kelompok kerja untuk dilaporkan sebagai hasil kelompok kerjanya.
      d. Dalam proses evaluasi, guru memberi penghargaan kepada kelompok terbaik.
      e. Selain hasil belajar kelompok, guru juga menilai siswa secara individual melalui tes/kuis. Nilai individu tersebut akan mempengaruhi nilai kelompok kerja.
      f. Usai pelajaran siswa melakukan refleksi untuk mencatat kegiatan yang telah dilakukan beserta manfaatnya. Siswa juga dapat mengemukakan saran pada guru untuk peningkatan mutu pembelajaran selanjutnya.

      Hapus
    3. Nama : Raihannah
      NIM : A1C313018

      Ada, beberapa metode lainnya yaitu :
      1. Metode langsung
      Metode langsung adalah metode yang berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar menggunakan bahasa secara langsung dengan intensif untuk kegiatan komunikasi.
      2. Metode STAD (Student Team Achievement Division)
      Metode STAD menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran, seperti pendekatan kooperatif, kontekstual, dan konstruktif. Keterpaduan antarpendekatan ini dapat terwujud dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Melalui metode ini siswa diajak belajar dalam kelompok yang beranggotakan empat atau lima orang berbeda tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
      3. Metode TGT (Teams-Games-Tournament)
      Metode TGT memadukan permainan untuk memotivasi siswa belajar dalam meningkatkan keterampilan berbicara.

      Hapus
  6. Nama : Meida Hijriyanti
    NIM : A1C313038

    Dalam sebuah drama biasanya terdapat monolog. Apakah monolog termasuk dalam keterampilan berbicara? Jika iya, termasuk ke dalam jenis keterampilan berbicara apakah monolog tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Alami
      NIM : A1C313030

      Menurut saya, monolog bukan termasuk bagian dari keterampilan berbicara. Karena monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan itu tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin ungkapan rasa senang, rencana yang akan dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, dan lain-lain.

      Hapus
  7. Nama : Kiky Astyana
    NIM : A1C313006

    Berdasarkan macam-macam diskusi yang telah kalian jelaskan, siapa saja pihak-pihak yang terlibat atau yang harus ada pada masing-masing diskusi tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Listiarini
      NIM : A1C313009

      Pihak-pihak yang terlibat atau yang harus ada pada masing-masing diskusi yaitu :
      a. Moderator
      Seorang anggota diskusi/seminar yang ditunjuk oleh panitia seminar/diskusi
      untuk memimpin jalannya diskusi sampai selesai.
      b. Notulen
      Seorang anggota seminar yang ditunjuk oleh panitia dan moderator sebagai
      pencatat dan perekam dalam proses jalannya seminar/diskusi.
      c. Pembicara
      Seorang ahli atau pakar yang dimintai oleh panitia untuk menjadi
      pembicara atau memberikan materi dalam diskusi/seminar tersebut.
      d. Peserta
      Anggota seminar yang mengikuti seminar/diskusi dan mendaftar secara
      langsung ataupun hanya sebagai partisipan.

      Hapus
    2. Nama : Khairunnisa
      NIM : A1C313015

      Pihak-pihak yang harus ada dalam diskusi, yaitu:
      1. pemateri atau pemberi materi diskusi,
      2. peserta diskusi,
      3. materi diskusi,
      4. moderator atau pengendali diskusi.

      Hapus
  8. NAMA : ARINA DWI APRILIA
    NIM : A1C313014

    Assalamu'alaikum,
    Berkaitan dengan diskusi, apakah diskusi selalu berakhir dengan pemahaman yang baik dan benar? Bukankah kita sering berdiskusi dengan teman namun belum menemukan pemahaman? Mohon penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Asti Rizqy Amini
      Nim : A1C313035

      wa'alaikumsalam wr.wb
      Memang kadang kala pada saat kita melakukan diskusi tidak berakhir dengan pemahaman yang baik bahkan sering berakhir dengan perdebatan yang tidak memunculkan sebuah jawaban pasti. Jadi, sebaiknya pada saat kita melakukan diskusi, kita harus memahami betul tema apa yang akan didiskusikan atau kita meminta bantuan seorang guru atau dosen atau siapapun yang mana lebih berpengalaman untuk dapat memecahkan persoalan diskusi yang tidak dapat kita selesaikan.

      Hapus
  9. Nama : Nina Soraya
    NIM : A1C313049

    Berikan penjelasan lebih rinci tentang diskusi lokakarya atau sanggar kerja beserta contohnya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Asti Rizqy Amini
      Nim: A1C313035

      Diskusi lokakarya atau sanggar kerja merupakan pertemuan antara sesama pakar ahli dalam bidang tertentu yang membahas masalah yang bersangkutan dengan bidangnya.
      misalkan saja seorang ahli kimia, dia ingin menciptakan sebuah penemuan baru. Dia mungkin bisa saja mengerjakan penemuannya sendiri namun untuk hasil yang lebih maksimal dia melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan para ahli kimia yang lain, sehingga dapat tercipta sebuah penemuah baru dari beberapa pakai kimia.

      Hapus
  10. Nama : Halimatus sa'diah
    Nim : A1C313036

    Apakah yang disebut dengan berbicara bersifat produktif dan reseptif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Khairunnisa
      NIM : A1C313015

      Keterampilan berbicara disebut keterampilan yang bersifat produktif karena kegiatan berbicara selalu menghasilkan suatu produk berbicara yaitu tuturan atau pembicaraan, sedangkan respertif bukan sifat dari berbicara melainkan sifat dari membaca.

      Hapus
  11. HJ. EVA. RAIHANA
    A1C313013
    apakah ada lagi metode atau teknik dalam melatih keterampilan berbicara, selain yang sudah kalian sebutkan dalam artikel.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Risna
      NIM : A1C313037

      Ada, metode yang digunakan di antaranya adalah:
      a) metode tata bahasa/terjemahan
      b) metode membaca
      c) metode reseptif/produktif
      d) metode langsung
      e) metode komunikatif
      f) metode integratif
      g) metode tematik
      h) metode kuantum
      i) metode konstruktivistik
      j) metode partisipatori
      k) metode kontekstual

      Hapus
  12. Yuli Noor Indah Sari
    A1C313047
    Apakah Metode Jigsaw khusus untuk pidato saja?
    Bagaimana dengan ceramah tanpa teks yang biasanya dilkukan para ulama apa itu juga termasuk Metode Jigsaw?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Listiarini
      NIM : A1C313009

      Metode Jigsaw tidak hanya digunakan untuk pidato saja. Dapat juga digunakan untuk ceramah seperti yang anda sebutkan, diskusi, wawancara, maupun dalam percakapan biasa dalam proses pembelajaran.

      Hapus
  13. Nama : Febrina Rosanti Tirto
    NIM : A1C313033

    Mengapa dalam kehidupan sehari-hari, individu yang lama tinggal di daerah ‘orang-orang bermulut kasar’ cenderung memiliki gaya berbahasa kasar dan tidak sopan? Dalam kasus ini, apakah hanya keterampilan berbicara yang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan individu tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Raihanah
      NIM : A1C313018
      Dalam kehidupan sehari-hari kepribadian manusia tercermin pada etika, moral, dan budi pekerti termasuk gaya berbahasa. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi, jika kita tinggal di lingkungan orang-orang yang berbicara kasar dan tidak sopan maka biasanya kita ikut berbicara kasar dan tidak sopan juga tergantung diri pribadi karena menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

      Kemungkinan iya tergantung sifat individual.

      Hapus
  14. Nama : Debora Novilia Pasaribu
    NIM : A1C313023


    Berbicara adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi seorang guru. Tolong sebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam berbicara seorang guru?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Risna
      NIM : A1C313037

      Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan seorang guru dalam berbicara yaitu :
      a. Penguasaan masalah.
      b. Pengenalan situasi
      c. Keberanian berbicara.
      d. Penguasaan bahasa/kekayaan kosakata dan gaya penyampaiannya
      e. Sering latihan/kebiasaan.

      Hapus
  15. Nama : Ricka Farsa Marindu
    NIM : A1C313034

    Berdasarkan paparan percakapan spontan, terdapat ruang lingkup spontanitas
    yang mengharuskan mengikuti
    aturan demi tujuan kebijaksanaan.
    Apakah aturan yang Anda maksud merupakan aturan yang tidak tertulis?
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama; Asti Rizqy Amini
      NIM: A1C313035

      Iya. Menurut saya aturan yang dimaksud adalah aturan yang tidak tertulis. Aturan tersebut mungkin telah diberitahukan terlebih dahulu oleh penanya kepada lawan mainnya dalam percakapan tersebut supaya tidak terucap hal-hal yang tidak diinginkan.

      Hapus
  16. NAMA : KOKOH ANDRIARSA RIFA'I
    NIM : A1C310039

    Berdasarkan pemaparan di atas, menurut kalian faktor-faktor apa saja yang dapat membuat kemampuan berbicara kita menjadi menurun?

    BalasHapus
  17. mau tanya bang kira hubungan berbicara sama bahasa lain itu bgmana bang, dan itu harus dipaparkan olehb para ahli

    BalasHapus
  18. Apa contoh yg termasuk dlm ketrampilan berbicara ?

    BalasHapus
  19. Apa contoh yg termasuk dlm ketrampilan berbicara ?

    BalasHapus
  20. Apa yang anda ketahui tentang kemampuan dasar berbicara ?

    BalasHapus