Selasa, 05 November 2013

BATAS MENYAMPAIKAN KOMENTAR ARTIKEL

Pemberitahuan :

Bagi teman-teman Prodi Kimia regular A,yang ingin menyampaikan komentar untuk artikel kami yang berjudul "KETERAMPILAN BERBICARA : PENGERTIAN, KETERKAITANNYA DENGAN KETERAMPILAN LAINNYA, JENIS-JENISNYA DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN".

 Batas terakhir untuk menyampaikan komentar adalah hari Kamis, 07 November 2013. Pukul 13.00 Wita.

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. 

Minggu, 03 November 2013

KETERAMPILAN BERBICARA : PENGERTIAN, KETERKAITANNYA DENGAN KETERAMPILAN LAINNYA, JENIS-JENISNYA DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN



Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan  kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Berbicara sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan erat dengan aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
a)         Hubungan Berbicara dengan Menyimak
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-jawab, interview, dan sebagainya.
Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimak. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang yang berbicara. Melalui kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata, struktur kata, dan struktur kalimat.

b)         Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui berbicara.

c)         Hubungan Berbicara dengan Menulis
Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-ekspresif. Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis.
Informasi yang digunakan dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan dalam kegiatan berbicara menunjang keterampilan menulis. Keterampilan menggunakan kaidah kebahasaan menunjang keterampilan berbicara.
Berbicara sebagai salah satu kegiatan berbahasa yang setiap hari dilakukan oleh setiap masyarakat untuk berkomunikasi sehingga hubungan sosial terus dijaga, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.       Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Diskusi dapat dibedakan menjdi beberapa macam, yaitu :
1. Seminar
    Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium
    Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
    Pertemuan yang membahas suatu karya.
4. Santiaji
    Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
5. Muktamar
    Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
6. Konferensi.
    Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.


7. Diskusi Panel
    Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.
8. Diskusi Kelompok
    Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.

b.      Percakapan
Percakapan adalah dialog antara dua orang atau lebih dalam membangun komunikasi. Berdasarkan sifatnya percakapan dibagi menjadi :
1. Percakapan yang bersifat interaktif membutuhkan kontribusi percakapan yakni respon reaksi terhadap apa yang sebelumnya telah dikatakan.
2. Percakapan yang bersifat spontan merupakan percakapan yang biasa tanpa aturan tetapi dilakukan sampai batas tertentu, dan dalam beberapa cara, tak terduga. Namun, terdapat ruang lingkup spontanitas yang mengharuskan mengkuti aturan demi tujuan kebijaksanaan, misalnya talk show atau perdebatan.
3. Percakapan mengikuti aturan etiket karena percakapan adalah interaksi sosial, dan karena bergantung pada konvensi sosial. Maka percakapan pun harus mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan seperti tidak saling sindir menyindir, konten percakapan yang bersifat SARA, adu domba dan lain-lain yang dapat mengganggu percakapan tersebut.

c.       Pidato
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan umum untuk menyampaikan pikiran atau gagasan atau gambaran kepada pendengar yang disampaikan dalam situasi formal ataupun non formal melalui rangkaian kata yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan sebagai media utama yang bertujuan memberi pamahaman atau informasi dengan rasa percaya diri untuk mempengaruhi pendengar agar mengikuti ajakan pembicara secara sukarela.

d.      Ceramah
Ceramah adalah kelompok bicara satu arah dimana pembicara mengemukakan gagasannya pada pihak lain dan tidak membutuhkan reaksi sesaat didalam wujud bicara yang berbentuk tanggapan atau respon.

e.       Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

Dalam kegiatan belajar mengajar, pengaplikasian berbicara sangat dibutuhkan demi meningkatkan keterampilan berbicara. Ada beberapa metode atau teknik dalam melatih keterampilan berbicara, diantaranya :

1)      Metode Jigsaw.
Metode jigsaw adalah metode pidato tanpa teks.
2)      Metode Audio-lingual
Metode Audio-lingual adalah suatu metode yang mana banyak melakukan praktek-praktek dan latihan-latihan dalam berbahasa baik dalam bentuk dialog, khotbah dan lain-lain.